Untuk membuat website haruslah mempunyai perencanaan yang matang. Tanpanya, kemungkinan besar bisnis online yang sedang dirintis akan mati sebelum berkembang. Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan ketika akan membuat perencanaan bisnis untuk pembuatan situs web e-commerce.
Web development
1. Temukan siapa kompetitor Anda. Ketika Anda telah punya tekad yang bulat untuk terjun ke jenis bisnis online tertentu, langkah pertama yang sebaiknya Anda lalukan adalah melakukan riset tentang siapa kompetitor Anda. Bila Anda ingin membuat situs ecommerce untuk jual-beli komputer, misalnya, tentukan siapa yang menjadi kompetitor Anda sesungguhnya. Puluhan bahkan mungkin ratusan situs web yang menyediakan pembelian komputer online, tentukan tiga atau empat saja di antaranya.
Lihat apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari para competitor tersebut. Dari situ, Anda tentukan apa yang akan menjadi unique selling point (USP) website Anda nantinya. Sesuatu yang akan membuat konsumen akan lebih memilih situs Anda daripada competitor. USP ini bisa dari segi harga, pelayanan, fitur yang ditawarkan, usability dan lain-lain.
2. Rumuskan tujuan yang ingin dicapai. Ini merupakan isu kritikal. Tujuan di sini bukan semata-mata proyeksi pendapatan tapi juga bagaimana untuk mendapatkan pendapatan tersebut. Dibutuhkan kehati-hatian ketika Anda menetapkan forcast and expense. Proyeksi yang Anda buatlah haruslah membumi, jangan terlalu muluk-muluk. Sikap terlalu optimis bisa menjadi bumerang. Banyak orang yang berhenti di tengah jalan karena kecewa dengan pendapatan yang diperolehnya. Sebagian kalangan malah sudah mundur dulu sebelum memulai karena takut dengan kompetisi yang ada. Pada titik ini, Anda harus mengkuantifikasi semua data yang ada, sehingga segala sesuatunya memiliki tolok ukur, tidak semata-mata berlandaskan asumsi. Misalnya, Anda bisa memperhitungkan berapa rata-rata unique visitor yang Anda ingin capai per hari dan bagaimana cara memperolehnya. Kemudian, dari jumlah unique visitor tersebut berapa persen yang Anda harapkan akan membeli produk Anda.
3. Tentukan teknologi yang akan Anda gunakan. Teknologi yang dimaksud di sini adalah perangkat keras dan lunak yang bakal mendukung bisnis Anda. Walaupun bisnis Anda di dunia maya, bukan berarti Anda tidak membutuhkan komputer, printer, scanner dan sebagainya bukan?
Bila Anda hanya ingin memiliki situs web e-commerce yang sederhana—produk hanya sedikit dan pembayaran cukup melalui transfer bank dan cash on delivery—Anda tidak perlu harus memiliki situs web dengan fitur custom content management system (CMS). Menggunakan WordPress atau Joomla sudah cukup memadai. Atau Anda bisa mencari di internet beberapa situs yang menawarkan situs ecommerce murah dengan harga hanya ratusan ribu rupiah per tahunnya. Yang harus anda pastikan adalah fasilitas yang ditawarkan akan cukup mendukung bisnsis Anda.
Tapi bila Anda ingin memiliki situs web yang lebih canggih, range product yang cukup banyak, pembelian bisa via kartu kredit dan fitur-fiturnya bisa ter-customize dengan baik, Anda mau tidak mau harus menggunakan custom CMS. Harga development-nya memang akan jauh lebih mahal. Tapi demi reliabilitas bisnis Anda, ini merupakan piihan terbaik. Investasi Anda tidak akan sia-sia karenanya. Seperti kata pepatah: ada uang, ada kualitas.
4. Identifikasi siapa pasar Anda. Berkaitan dengan poin ketiga di atas, mengetahui dengan persis siapa yang bakal menjadi pasar utama Anda merupakan kunci sukses keberhasilan situs ecommerce Anda. Karena berbisnis di internet, tidak serta-merta pasar Anda adalah semua netter. Pengunjung situs web Anda bisa dari mana saja, tapi pembeli Anda tetaplah orang-orang yang benar-benar membutuhkan produk Anda dengan berbagai pertimbangan di dalamnya. Di sini penetapan pasar secara demografik dan psikografik akan sangat menentukan. Setiap pasar punya needs sendiri-sendiri. Agar potensi konversi pengunjung menjadi pembeli kian besar, kemampuan Anda memenuhi kebutuhan target pasar Anda merupakan titik kritis yang harus digali lebih dalam.
5. Siapkan perencanaan pembiayaan yang matang. Membangun bisnis apa pun tentunya membutuhkan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan sebelum dan pada saat usaha tersebut berjalan. Ada biaya tetap dan tidak tetap tetap setiap bulan yang harus Anda tanggung setiap bulannya. Ketika membuat rencana pembiayaan, setidakna Anda harus sudah memikirkan investasi untuk satu tahun pertama. Jangan terlalu berharap langsung mendapat untung cepat. B anyak bisnis ecommerce layu sebelum berkembang karena kehabisan nafas di tengah jalan. Perencanaan pembiayaan yang baik akan menggiring Anda untuk berpikir cost effective.
6. Bentuk tim yang solid. Tim di sini bisa berarti tim internal dan eksternal. Sekecil apa pun skala bisnis ecommerce Anda, dukungan tim yang solid mutlak diperlukan. Katakan Anda hanya ingin menjalankan bisnis sendiri. Untuk awal, Anda merasa belum butuh tenaga administrasi, keuangan, marketing dan sebagainya. Tapi , tentunya, Anda butuh jasa pengiriman, misalnya. Atau jasa hosting situs web Anda. Anda juga butuh jasa developer yang bisa membangun website Anda sesuai keinginan. Untuk itu, ada baiknya Anda melakukan riset sederhana di internet untuk menemukan pihak ketiga yang bisa Anda ajak kerja sama. Jumlah pengguna internet yang terus bertumbuh memang merupakan pasar yang menjanjikan untuk berbisnis. Bertebarannya jasa pembuatan situs web belanja online dengan harga murah meriah mungkin membuat Anda tergiur untuk terjun di dalamnya. Tapi, harap dicatat, memiliki situs ecommerce hanyalah langkah permulaan. Jauh lebih sulit adalah menjadikan situs tersebut menghasilkan untuk Anda, bukan sebaliknya.